Tersangka pembom dirajam sampai mati setelah ledakan bus Afghanistan

Ghazni, Afghanistan (AFP) – Penduduk desa yang marah di Afghanistan telah melempari seorang pria dengan batu sampai mati dan mengotori tubuhnya dengan peluru, percaya bahwa dia meledakkan bom di sebuah bus yang menewaskan 18 warga sipil, kata para pejabat, Senin.

Ledakan pinggir jalan merobek sebuah minibus yang membawa tamu pernikahan di provinsi tengah Ghazni pada hari Minggu, menewaskan 18 orang, mayoritas dari mereka perempuan. Penduduk desa memburu seorang pria lokal yang ditemukan bersembunyi di kandang ayam di sebelah rumahnya, dengan remote control bom tampaknya ditemukan di dekatnya, wakil gubernur provinsi Ghazni Mohammad Ali Ahmadi mengatakan kepada AFP.

Kerumunan lebih dari 100 orang menyeret pria itu keluar, memukulinya dengan tongkat dan sekop dan kemudian melemparinya dengan batu sampai dia mati. “Mereka (kemudian) menembakkan sekitar 200 peluru ke tubuhnya,” tambah Ahmadi. Asadullah Insafi, wakil kepala polisi provinsi Ghazni, memberikan laporan serupa tentang insiden tersebut.

Penduduk setempat mengatakan pria itu, yang mereka tuduh sebagai militan Taliban, bertanggung jawab atas pemboman itu dan memberi tahu mereka tentang perangkat kedua yang dia tanam di dekatnya. Klaim tidak dapat diverifikasi.

Bom pinggir jalan, juga dikenal sebagai alat peledak improvisasi atau IED, ditanam oleh militan Taliban untuk menargetkan pasukan keamanan Afghanistan dan pasukan NATO pimpinan AS, tetapi mereka sering kehilangan target yang dimaksudkan dan membunuh warga sipil.

Taliban, yang tidak mengklaim serangan hari Minggu, biasanya menyangkal bertanggung jawab atas pemboman yang menyebabkan korban sipil.

Lebih dari 1.000 warga sipil tewas dan sekitar dua kali lebih banyak lainnya terluka pada paruh pertama tahun ini, menurut laporan PBB, meningkat 23 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.