TOKYO (Reuters) – Jepang dan Amerika Serikat diperkirakan akan menyepakati penelitian bersama untuk semikonduktor generasi mendatang guna membangun sumber komponen vital yang aman selama pembicaraan ekonomi antara sekutu, kata media Jepang pada Jumat (29 Juli).
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menteri Perdagangan Koichi Hagiuda akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo di Washington untuk putaran pertama pembicaraan ekonomi “dua tambah dua” pada hari Jumat, dengan keamanan rantai pasokan diperkirakan akan menjadi topik utama.
Sebuah pusat penelitian dan pengembangan bersama akan didirikan di Jepang pada akhir tahun ini untuk meneliti chip semikonduktor 2-nanometer, kata Nikkei Shimbun.
Pusat ini akan mencakup jalur produksi prototipe dan harus mulai memproduksi semikonduktor pada tahun 2025, tambahnya. Kesepakatan untuk mendirikan pusat akan dimasukkan dalam pernyataan yang akan dikeluarkan setelah pertemuan.
Taiwan sekarang membuat sebagian besar semikonduktor di bawah 10-nanometer, yang digunakan dalam produk-produk seperti smartphone, dan ada kekhawatiran tentang stabilitas pasokan jika masalah muncul yang melibatkan Taiwan dan China, yang memandang pulau itu sebagai provinsi pemberontak yang akan dipersatukan kembali dengan paksa, jika perlu.
Universitas Tokyo dan Riken, sebuah lembaga penelitian semi-pemerintah, akan berada di antara kelompok-kelompok yang mengambil bagian dalam pusat baru, dengan perusahaan juga kemungkinan akan diundang untuk berpartisipasi, Nikkei menambahkan.
Teknologi baru ini nantinya akan ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan di Jepang serta di negara-negara seperti Korea Selatan dan Taiwan, katanya.