Beijing (ANTARA) – China akan mengganti empat pembangkit listrik tenaga batu bara di ibu kota Beijing dengan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam pada akhir tahun depan seiring meningkatkan upaya pembersihan polusi, kantor berita resmi Xinhua melaporkan pada Sabtu.
Laporan itu, mengutip Komisi Pembangunan dan Reformasi Kota, mengatakan empat pabrik dan sekitar 40 proyek terkait lainnya akan menelan biaya sekitar 48 miliar yuan (S $ 9,8 miliar) dan mengurangi emisi sulfur dioksida sebesar 10.000 ton. Itu tidak merinci proyek terkait.
Rencana tersebut merupakan langkah terbaru oleh pihak berwenang untuk menangani krisis kabut asap yang terus-menerus di kota-kota besar China yang memicu kemarahan publik. Ibu kota telah diselimuti kabut asap tebal dan berbahaya selama beberapa hari selama hari libur nasional tujuh hari yang sedang berlangsung.
China telah berada di bawah tekanan untuk mengatasi polusi udara untuk memadamkan potensi kerusuhan ketika penduduk perkotaan yang semakin makmur berbalik melawan model ekonomi pertumbuhan-di-semua-biaya yang telah menodai sebagian besar udara, air dan tanah China.
Bulan lalu pemerintah mengumumkan rencana untuk memangkas konsumsi batu bara dan menutup pabrik, pabrik, dan pabrik peleburan yang berpolusi, meskipun para ahli mengatakan menerapkan target tersebut akan menjadi tantangan besar.
Pembangkit baru akan menggantikan empat pembangkit listrik tenaga batu bara yang menyediakan pemanas untuk rumah-rumah di daerah perkotaan pusat kota serta menghasilkan listrik, kata Xinhua.
Keempatnya membakar 9,2 juta ton batu bara pada 2012, atau 40 persen dari 23 juta ton yang dikonsumsi kota pada tahun itu, tambahnya.