Roma (AFP) – Seorang mafia transgender pada hari Jumat menuduh saudara laki-lakinya sendiri di pengadilan atas pembunuhan mengerikan mahasiswa Inggris Meredith Kercher pada tahun 2007 di persidangan ulang Amanda Knox dan mantan kekasihnya yang berasal dari Italia.
Luciano Aviello, yang mengatakan kepada pengadilan bahwa dia ingin disebut sebagai “Luciano Lucia”, menjalani hukuman penjara bersama rekan terdakwa Knox, Raffaele Sollecito.
Dia bersaksi untuk kedua kalinya, setelah melakukannya di persidangan asli sebelum menarik kembali kesaksian dan didakwa dengan sumpah palsu.
Tapi Aviello kembali ke tuduhan awal pada hari Jumat mengatakan bahwa saudara laki-lakinya membunuh Miss Kercher di kota universitas Perugia selama perampokan acak.
“Saudara laki-laki saya yang bersalah, bukan Amanda atau Sollecito,” kata Aviello, yang masih di penjara dalam kasus yang sama sekali terpisah.
Kesaksian itu telah ditolak secara luas karena tidak dapat diandalkan dan pengacara mempertanyakan mengapa hakim pengadilan banding memutuskan untuk mendengarnya kembali.
Kercher ditemukan dalam genangan darah di rumah yang dia tinggali bersama Knox pada 2 November 2007, tubuhnya penuh dengan luka tusuk dalam pembunuhan yang menurut para ahli harus dilakukan oleh lebih dari satu orang.
Rudy Guede, drifter kelahiran Pantai Gading, yang seperti dua lainnya selalu membantah pembunuhan itu, adalah satu-satunya orang yang masih dipenjara karena kejahatan itu.
Baik Knox maupun Sollecito tidak hadir di pengadilan, meskipun pengacara Sollecito, Giulia Bongiorno, mengatakan dia akan berbicara di pengadilan pada tanggal yang tidak ditentukan di masa mendatang.
Knox dan Sollecito menjalani hukuman empat tahun penjara sebelum dibebaskan dari banding pada 2011 dalam hukuman yang ditolak oleh mahkamah agung Italia tahun ini menyusul banding oleh jaksa.
Knox, 26, bersikeras dia tidak akan kembali ke Italia dengan mengatakan dia telah digambarkan sebagai “iblis seks” dan “pembohong muda yang tidak bermoral”.
Jaksa penuntut mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah hasil dari “permainan erotis yang berputar di luar kendali” – sebuah hipotesis yang menurut mahkamah agung valid dan meminta pengadilan ulang untuk menyelidiki.
Pengadilan pada hari Jumat juga memutuskan bahwa tes DNA baru pada pisau dapur yang diyakini oleh jaksa sebagai senjata pembunuh akan dilakukan minggu depan jika ada jejak yang cukup untuk ujian.
Hasil tes DNA pada pisau, yang ditemukan dari rumah Sollecito, harus diserahkan ke pengadilan pada 31 Oktober menjelang sidang berikutnya dalam kasus tersebut pada 6 November.