CARACAS (AFP) – Majelis Nasional Venezuela telah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki 1,3 ton kokain yang dikirim dari Caracas ke Paris dengan jet Air France, kata Venezuela, Sabtu.
Pada 11 September, pesawat meninggalkan bandara internasional Maiquetia, yang melayani ibu kota, dan tiba di Prancis sarat dengan obat-obatan yang tersebar di antara 30 koper yang tidak ada yang maju untuk mengklaim.
Di Venezuela, 23 orang ditahan atas kasus ini, termasuk delapan anggota Garda Nasional negara itu. Tiga orang Italia dan dua warga Inggris juga telah ditangkap di Prancis.
“Anggota Majelis Nasional Sosialis Freddy Bernal akan memimpin komite legislatif yang menyelidiki penyitaan itu,” kata Kementerian Komunikasi kepada pers.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pada hari Rabu bahwa dia sedang menyelidiki apakah agen penegak narkoba AS terlibat dalam penangkapan narkoba sebagai bagian dari plot untuk mencap Venezuela sebagai “negara narkotika.” Maduro, seorang sayap kiri terpilih, sering menuduh Amerika Serikat mencoba membunuhnya dan mengacaukan pemerintahannya, mengikuti langkah-langkah pendahulunya, lawan setia AS Hugo Chavez.
Venezuela dianggap sebagai negara penghasil non-narkoba oleh PBB, tetapi diidentifikasi sebagai rute yang digunakan oleh kartel narkoba.