Australia telah memprotes Beijing bahwa sebuah jet tempur China membahayakan sebuah helikopter angkatan laut Australia dengan suar di perairan internasional, kata para pejabat, Senin.
Insiden itu terjadi pada hari Sabtu ketika kapal perusak perang udara Australia HMAS Hobart memberlakukan sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara di perairan internasional di Laut Kuning, kata Departemen Pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Sebuah jet tempur Chengdu J-10 China melepaskan suar di jalur penerbangan Seahawk angkatan laut Australia yang dikerahkan dari Hobart 300 meter (986 kaki) di depan helikopter dan 60 meter (197 kaki) di atas, kata Menteri Pertahanan Richard Marles.
“Ini adalah insiden yang tidak aman dan tidak profesional,” kata Marles kepada televisi Nine News.
“Kami tidak akan terhalang untuk terlibat dalam kegiatan yang sah dan kegiatan yang ada untuk menegakkan sanksi PBB sehubungan dengan Korea Utara,” tambah Marles.
Tidak ada personel Australia yang terluka dalam pertemuan itu, kata pernyataan itu, demikian sebutannya
Tidak ada cedera atau kerusakan, kata Departemen Pertahanan, menambahkan pemerintah Australia menyatakan keprihatinan kepada pemerintah China, karena meminta semua negara termasuk China “untuk mengoperasikan militer mereka secara profesional dan aman.”
Tidak ada komentar langsung dari Beijing pada hari Senin.
Itu adalah pertemuan paling serius antara pasukan kedua negara sejak Australia menuduh kapal perusak China CNS Ningbo melukai penyelam angkatan laut Australia dengan pulsa sonar di perairan Jepang pada November tahun lalu. Australia mengatakan China mengabaikan peringatan keselamatan untuk menjauh dari kapal fregat Australia HMAS Toowoomba.
China menyatakan bahwa pertemuan itu terjadi di luar perairan teritorial Jepang dan bahwa kapal perang China tidak menyebabkan kerusakan.
Presiden China Xi Jinping berencana untuk mengunjungi Australia tahun ini untuk pertama kalinya dalam satu dekade, karena hubungan bilateral telah membaik dalam beberapa tahun terakhir dari posisi terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Laporan tambahan oleh Bloomberg