Panggilan untuk membuat cuti lansia wajib

Ketua Parlemen Halimah Yacob telah mendesak Pemerintah untuk membuat undang-undang untuk cuti keluarga atau perawatan lansia.

Ini, katanya, akan mengirim sinyal kuat kepada pengusaha tentang meningkatnya kebutuhan untuk mendukung pekerja yang harus merawat anggota keluarga yang sakit dan lemah.

Memberikan pidato utama tentang keseimbangan kehidupan kerja di Singapore Children’s Society Lecture ke-7 pada Sabtu pagi di Singapore Management University, Madam Halimah berbagi pandangannya dengan audiens sekitar 200 anggota masyarakat.

Seorang ibu dari lima anak, dia mengatakan menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga telah menjadi salah satu tantangan paling menakutkan yang dihadapi banyak orang di Singapura saat ini.

Dia mendesak serangkaian kebijakan publik dan langkah-langkah masyarakat yang lebih komprehensif untuk mendukung keluarga mengingat semakin banyak rumah berpenghasilan ganda di mana kedua orang tua berada di bawah tekanan untuk menyulap pekerjaan dan keluarga.

Pengusaha dapat membantu, misalnya, dengan mengizinkan jam kerja yang fexible di mana penilaian karyawan bukan tentang “mengukur waktu tatap muka” di kantor.

Mengacu pada waktunya di bawah Kongres Serikat Perdagangan Nasional, dia mengatakan dia menghargai fleksibilitas yang diberikan dan bagaimana “Anda tidak dinilai berdasarkan jam berapa Anda masuk, jam berapa Anda keluar, melainkan, berdasarkan hasil Anda, hasilnya.”

Masyarakat juga dapat ikut campur dengan mempromosikan pengasuhan bersama alih-alih mengabadikan stereotip perempuan yang memikul sebagian besar pengasuhan keluarga.

Tetapi Nyonya Halimah juga memperingatkan agar tidak terlalu mengandalkan undang-undang dan kekuatan eksternal untuk mewujudkan keseimbangan kehidupan kerja.

“Kita tidak bisa membebaskan keputusan dan tanggung jawab individu kita dan bagaimana hal itu berkontribusi pada kesejahteraan keluarga kita,” katanya. “Kita tidak bisa mengatakan [ini] apa yang akan dilakukan Pemerintah, apa yang akan dilakukan tempat kerja, kita juga harus bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa kita lakukan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.