Warga Singapura yang bekerja dengan tanggung jawab pengasuhan membutuhkan lebih banyak dukungan dari majikan, menurut survei online oleh unit pengembangan keluarga NTUC, U Family.
Survei, yang dilakukan pada bulan Agustus tahun ini, bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebutuhan warga Singapura yang bekerja dengan tanggung jawab pengasuhan. Temuan ini dirilis pada hari Sabtu, di sela-sela acara piknik keluarga massal NTUC.
Dari 3.418 pengasuh yang bekerja yang disurvei, 77 persen tidak memiliki cuti lansia, dan 62 persen tidak memiliki pengaturan kerja yang fleksibel. Sekitar 60 persen dari mereka juga mengatakan mereka berjuang dengan waktu dalam tanggung jawab pengasuhan mereka.
Sekitar 217 pengasuh yang tidak bekerja juga berpartisipasi dalam survei. Sekitar 72 persen dari mereka meninggalkan angkatan kerja untuk merawat anggota keluarga. Tiga perempat dari mereka mengatakan mereka akan mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk berhenti jika mereka diberi opsi pengaturan flexi-work.