Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi akhirnya mengumpulkan kewarganegaraan kehormatannya di Roma pada Minggu, 19 tahun setelah ditawari kehormatan itu.
Peraih Hadiah Nobel Perdamaian, 68, menghabiskan sebagian besar dari dua dekade di bawah tahanan rumah setelah pemerintah militer mengabaikan hasil pemilihan 1990 yang dimenangkan oleh partainya.
“Sembilan belas tahun telah berlalu sejak pemberian kewarganegaraan Romawi kepada Aung San Suu Kyi. Hari ini, akhirnya kami memberikannya kepada seorang wanita bebas,” tulis walikota Ignazio Marino di Twitter.
Kewarganegaraan mengakui “perjuangannya tanpa kekerasan untuk demokrasi dan hak asasi manusia,” kata kantor Marino.
Putri tokoh kemerdekaan Aung San, Suu Kyi terpilih menjadi anggota parlemen tahun lalu ketika Myanmar membuka diri setelah bertahun-tahun pemerintahan otoriter dan isolasi internasional.