Konferensi PAP: PAP harus mempertahankan identitas inti yang mewakili semua warga S’poreans sambil menanggapi perubahan politik, kata PM Lee

SINGAPURA – Parti Aksi Rakyat mesti mengekalkan identiti intinya dan terus mewakili semua rakyat Singapura walaupun ia bertindak balas terhadap perubahan politik Singapura, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Ahad (8 November).

Dia menekankan bahwa partai harus terus memerintah Singapura dengan baik, bekerja di lapangan, tetap dapat diakses oleh pemilih dan memimpin dengan memberi contoh, menyerukan semua aktivis untuk berkomitmen pada tugas-tugas ini ketika negara itu memerangi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan.

“Jangan pernah lupa kami adalah Partai Aksi Rakyat,” kata Lee, yang adalah sekretaris jenderal partai, dalam pidato virtualnya kepada sekitar 2.000 kader PAP pada pertemuan pertama mereka sejak pemilihan umum Juli. “Kami bukan partai kelompok kepentingan khusus atau komunitas tertentu. Kami mewakili rakyat Singapura.”

PAP mengadakan konferensi dua tahunan pada hari Minggu, dengan kader berkumpul di cabang masing-masing untuk memberikan suara mereka untuk komite eksekutif pusat partai. Sementara itu, para pemimpin partai dan anggota parlemen berkumpul di NTUC Center dekat Raffles Place, di mana mereka harus melakukan tes Covid-19 cepat sebelum memasuki venue.

Dalam pidatonya, Lee mencatat bahwa PAP telah memenangkan setiap pemilihan umum sejak kemerdekaan dengan terus berkembang dan meremajakan dirinya, dan menjaga kebijakannya tetap segar dan relevan dengan zaman.

Tetapi untuk mempertahankan model Singapura, partai tidak bisa diam ketika negara dan politiknya berubah, katanya.

Warga Singapura masih menginginkan stabilitas dan kemajuan, keamanan kerja dan peluang bagi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka.

Tetapi semakin, mereka ingin juga berpartisipasi lebih aktif dalam membentuk masyarakat, memeriksa kembali asumsi dasar, dan melihat melampaui cara yang telah dicoba dan diuji dalam melakukan sesuatu, kata Lee.

Selain itu, mereka ingin memiliki checks and balances yang lebih besar, lebih banyak suara alternatif, debat publik yang lebih kuat, dan pengawasan yang lebih ketat terhadap kebijakan pemerintah, tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.