Rakus si orangutan tinggal di Taman Nasional Gunung Leuser di Indonesia, di mana para ilmuwan mengamati hewan seperti dia.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi kognitif Isabelle Laumer memperhatikan dia memiliki luka wajah yang dalam.
Mereka percaya itu disebabkan oleh laki-laki tetangga dalam apa yang dikenal sebagai “pertempuran panggilan panjang,” kata Laumer. Orangutan jantan dewasa meneriakkan “panggilan panjang” untuk menarik perhatian betina. Terkadang peringatan verbal itu juga menarik perhatian laki-laki, yang dapat menyebabkan kekerasan.
Tiga hari kemudian, Rakus mulai makan spesies liana yang disebut Akar Kuning, tanaman obat ampuh yang bukan bagian dari makanan rutin orangutan. Para peneliti melihatnya mengunyah daun dan mengoleskannya ke lukanya dengan jarinya.
“Sepengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya seekor hewan liar menerapkan tanaman penyembuhan pada lukanya sendiri,” kata Laumer.